Minggu, 02 November 2014

askep komunitas 1



1.      DATA UMUM

a.       Nama Kepala Keluarga           : Bp Rs

b.      Umur                                       : 30 tahun                               
c.       Alamat dan telephon               : Jl. Limo Raya no 121 / -
d.      Pekerjaan Kepala Keluarga     : Buruh pabrik textile
e.       Pendidikan Kepala Keluarga : SLTA
f.       Tipe Keluarga                          : Nuclear Family
g.      Komposisi keluarga                 :

No
Nama
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir / Umur
Hubungan
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Bp. Rs
Laki-laki
17 mei 1983
(30 tahun)
Kepala keluarga
LULUS SLTA
Buruh Pabrik
2.
Ibu B
Perempuan
25 agustus 1985(28 tahun)
Ibu rumah tangga
LULUS SMP
Pedagang
3.
An. R
Perempuan
12 mei 2010
(4 tahun )
Anak
TK (masih bersekolah)
Pelajar
h.      Genogram ( terdiri dalam 3 generasi ) :
                           Keluarga Ayah                                                           Keluarga Ibu








 




                                              


 




Keterangan :
1.                    = laki-laki
2.                    = perempuan
3.                    = laki-laki meninggal
4.                    = perempuan meninggal
5.                               = menikah
6.                               = saudara
7.                     = tinggal dalam satu rumah
i.        Latar Belakang Budaya
Bp.Rs. berasal dari budaya jawa ( yogyakarta ) ibu B bersal dari budaya garut ( sunda ) tetapi dalam keseharianya keluarga ini menggunakan bahasa indonesia.

j.        Identitas Religius
Kedua belah pihak keluarga ini mempunyai keyakinan agama islam , keseharianya Bp Rs. Aktif dalam pengajian mingguan , sedangakan Ny.B aktf dalam pengajian RT
k.      Status Ekonomi
cukup karena Bp A. mendapatkan penghasilan sebulan RP. 2.000.000,- sedangkan ibu B penghasilan dari berjualan Rp.300.000,-
l.        Aktifitas rekreasi waktu luang
Orang tua jarang mempunyai waktu luang untuk anak-anak nya, karena sibuk bekerja untuk mencukupi kebutuhan sandang dan pangan.
2.      RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a.       Tahap Perkembangan Saat Ini
Keluarga dengan anak usia pra sekolah
b.      Riwayat Keluarga Inti
Keluarga Bp Rs (usia 30 th) terdapat beberapa masalah kesehatan yang di alami, salah satunya adalah masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An R (usia 4 th).  Ibu E tidak tahu komposisi makanan yang tepat dan cara mensiasati An R yang tidak suka makan sayur dan buah. Ibu E tidak tahu bagaimana mengolah makanan secara variatif dan membuat makanan cemilan yang kaya gizi dan sehat. Ibu E tidak tidak pernah memodifiksi lingkungan menjadi menyenangkan dan menarik keinginan anak untuk makan. Menurut ibu E posyandu merupakan sarana untuk pemantauan gizi dan berat badan balita. Akan tetapi ibu E malas mengajak An R ke posyandu karena saat posyandu banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
c.      Riwayat Keluarga Sebelumnya
Kedua belah pihak keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan, riwayat pecandu narkoba, riwayat pemabuk.
3.      DATA LINGKUNGAN
a.       Karakteristik Rumah
Keluarga Bp.Rs tinggal dirumah kontrakan , berukuran 3x6 m2 , ventilasi dan pencahayaan rumah cukup , lantai rumah plester ,tangga rumah tidak ada, kebersihan rumah bersih 
b.      Karakteristik Lingkungan
Lingkungan disekitar rumah keluarga Bp.Rs bersih.
4.      STRUKTUR KELUARGA
a.       Pola Komunikasi
Bp Rs bermusyawarah, tapi kadang ia suka marah pada anaknya jika tidak patuh
ibu B jarang berkomunikasi dengan anak-anak nya dikarenakan sibuk
b.      Struktur Kekuatan Keluarga
Kepala Keluarga berperan dalam pengambilan keputusan, walau pun kadang sering meminta persetujuan dari istri.
c.       Struktur Peran
Bp. Rs
Menjadi kepala keluarga,sebagai suami dan sebagai ayah, mencari nafkah.
Ibu B
Sebagai ibu rumah tangga dan sebagai istri tetapi juga  membantu Tn. A untuk mencari nafkah.
An.
R
Sebagai anak pertama

d.      Struktur Nilai / Norma
Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya masalah nutrisi anaknya dapat di perbaiki dan penyakitnya tidak ada hubungannya dengan guna-guna.
5.      FUNGSI KELUARGA
a.       Fungsi Afektif
Bp Rs sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,
b.      Fungsi Sosialisasi
Dalam keluarga terjalin hubungan yang harmonis, walaupun kadang kala ada sedikit masalah dikarenakan  An. R sulit untuk makan sayur dan buah dan hanya mau minum susu sehingga berat badanya di kategorikan memiliki gizi yang kurang, sedangkan hubungan dengan masyarakat sekitarnya cukup harmonis
c.       Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan ingin mempunyai anak lagi. Jumlah anak mereka hanya 1 orang yaitu anak perempuan berumur 4 tahun.
d.      Fungsi Ekonomi
Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,dibuktikan anak Bp. Rs yaitu An. R yang menderita kurang gizi.
e.       Fungsi Perawatan Keluarga
-          Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan :
Keluarga tidak mengetahui tentang gizi yang tepat  yang dialami oleh keluarga itu sendiri terutama bagi An. R itu sendiri, dan Ny. B menganggap kondisi anaknya baik-baik saja
-          Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk anaknya karena keterbatasan pengetahuan.
-          Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Bila ada anggota keluarga yang sakit biasa dibelikan obat di warung saja.
-          Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga tinggal di kontrakan berukuran 3x6 m2 dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup sehingga lingkungan kurang sehat
-          Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan belum baik dikarenakan kurangnya pengetahuan



6.      STRESS DAN KOPPING KELUARGA
Kondisi Stress dan Kopping Keluarga
1.      Stresor jangka pendek dan panjang
Bp. Rs mengatakan mempunyai masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An R
Ibu B mengatakan tidak mengetahui komposisi makanan yang tepat dan cara mensiasati An. R yang tidak suka makan sayur dan buah.
An. R terlihat perawakan kurus dan tidak lincah, kebiasaan makan hanya minum susu dan tiap makan telur keluar bintik-bintik merah pada muka
2.      Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi ekonomi yang cukup.
3.      Strategi koping yang digunakan
Ny. B membantu mengatasi keuangan keluarga dengan ikut bekerja sebagai penjual makanan ringan
7.      PEMERIKSAAN FISIK
An.R ( 4 tahun )
BB : 10 Kg
TB  : 89 Cm


IMT =   BB   
           TB (m)
        =   10
           0,89 m
        = 11,23
1.      Kepala
·         Rambut lurus, agak jarang, warna pirang, kulit kepala bersih
·         Mata simetris, konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.
·         Hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada pembesaran polip, tidak ada nyeri tekan
·         Gigi berlubang, terlihat ada gigi yang hitam-hitam, terkadang merasakan sakit gigi
·         Telinga simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan
2.                  Leher
·         Tidak ada nodul, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

3.                  Dada
·         Bentuk, simetris, tidak ada nodul, tidak ada nyeri tekan, perkusi terdengar resonan pada paru, dan redup pada jantung. Auskultasi terdengar vesikuler
4.                  Abdomen
·         Tidak ada ascites, peristaltik terdengar 10 x/mnt, perkusi terdengar redup, tidak  kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa
5.                  Ekstremitas
·         Simetris, lengkap, tidak ada nyeri , tidak ada edema
Kebutuhan Biologis An R ( pola nutrisi )
Frekwensi makan biasanya 2 x sehari, dengan waktu yg tidak menentu, porsi makan sedikit,  makan  habis, makan biasa dengan nasi, lauk, sayur (hanya mau kuahnya), buah(yang di sukai hanya buah jeruk) dan minum susu 3-4 botol per hari @ 120 cc perbandingan 3 sendok susu kental manis dan 120 cc air.




















Pondok Labu, 5 Juni 2013
            Perawat


     (………………..)
Analisa Data

No.
Data
Masalah
Etiologi
1.
Ds :
1.      Ibu klien mengatakan An R tidak menentu pola makannya.
2.      Ibu klien mengatakan An R tidak makan nasi,  sehari hanya minum susu saja
3.      Ibu klien mengatakan keluarganya makan setiap hari dengan komposisi (nasi, lauk, sayur (2-4 kali/minggu), buah (belum tentu tiap minggu konsumsi), dan susu (khusus An R))
4.      Ibu klien mengatakan pola makan An R jika dirinci : susu 3-4 botol perhari @120cc dengan perbandingan 5 sendok susu kental manis, dan air 120cc. Nasi 2x perhari pagi dan sore @7 sendok makan, sayur hanya mau kuahnya saja kecuali sayur kangkung, dan buah hanya 2-3x/minggu, yang disukai hanya buah jeruk.
5.      Ibu klien mengatakan setiap bangun tempat tidur jam 6 pagi An R minum susu (belum tentu makan pagi tiap hari), jam 08.00 makan kecil, jam 17,00 makan sore, jam 19.00 minum susu
6.      Ibu klien mengatakan An R alergi telur keluar bintik-bintik merah pada muka
7.      Ibu E mengatakan selalu membujuk anaknya untuk makan
8.      Ibu E mengatakan tidak pernah memodivikasikan lingkungan menjadi menyenangkan untuk menarik anak makan.
9.      Ibu E mengatakan malas mengajak An R ke posyandu karena banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan

Do :
1.      Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
BB : 10 kg
TB : 89 cm
2.      Menurut hasil perhitungan BB/TB anak perempuan usia 2-5 tahun Depkes RI, An R di kategorikan memiliki gizi kurang
3.      Gigi An R terlihat berlubang dan terlihat gigi yang hitam-hitam
4.      An R terlihat minum susu saat tidur menggunakan dot
5.      An R terkadang suka sakit giginya
6.      Pertumbuhan An R bagus sesuai tumbang usia 4 tahun



Data tambahan :
1.      IMT =   BB   
           TB (m)
        =   10
           0,89 m
        = 11,23

2.      Klien tampak hilang minat terhadap makanan
3.      Makan habis ¼ porsi
4.      Tugor kulit An R tidak bagus
5.      Kulit klien tampak merah
6.      Ibu klien tampak cemas melihat bintik-bintik merah pada wajah An R



Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp Rs kususnya anak R     (4 tahun)



















Tidak nafsu makan
2.
Ds:
1.      Ibu E mengatakan tidak tahu komposisi makanan yang tepat dan cara mensiasatinya
2.      Ibu E tidak mengetahui mengolah makanan secara variatif dan membuat makanan cemilan yang kaya gizi dan sehat
3.      Ibu E mengatakan selalu membujuk anaknya untuk makan
4.      Ibu E mengatakan tidak pernah memodivikasikan lingkungan menjadi menyenangkan untuk menarik anak makan.
5.      Ibu E mengatakan malas mengajak An R ke posyandu karena banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan
6.      Ibu mengatakan ingin memberikan mainan sesuai tumbuh kembang tapi tidak tahu

Do :

1.      Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
BB : 10 kg
TB : 89 cm
2.      Menurut hasil perhitungan BB/TB anak perempuan usia 2-5 tahun Depkes RI, An R di kategorikan memiliki gizi kurang
3.      Gigi An R terlihat berlubang dan terlihat gigi yang hitam-hitam
4.      An R terlihat minum susu saat tidur menggunakan dot
5.      An R terkadang suka sakit giginya





Data tambahan :
1.      IMT =   BB   
           TB (m)
        =   10
           0,89 m
        = 11,23

2.      Klien tampak hilang minat terhadap makanan
3.      Makan habis ¼ porsi
4.      Tugor kulit An R tidak bagus
5.      Kulit klien tampak merah
6.      Ibu klien tampak cemas melihat bintik-bintik merah pada wajah An R

Defisiensi pengetauan (pemenuhan gizi pada balita) pada keluarga Bpk Rs khususnya An R
Kurangnya pengetahuan


















Masalah : Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp Rs  kususnya anak R (4 tahun)
Kriteria
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
Sifat masalah
Skala :
Aktual : 3

1

3/3 x 1 = 1


Masalah sudah aktual dapat menimbulkan masalah pada tumbuh kembang An R jika tidak segera diatasi
Kemungkinan masalah untuk dirubah
skala:
Mudah : 2

2

2/2 x 2 = 2
Masalah masih mungkin untuk diubah dengan tindakan keperawatan. Penyuluhan tentang cara menyediakan menu seimbang dan peran keluarga untuk menciptakan suasana untuk menarik anak makan
Potensi masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi : 3

1

3/3 x 1 = 1
Masalah dapat dicegah karena keluarga mempunyai kemauan dan kemampuan untuk meningkatkan status gizi An R

Menonjolkan masalah
Skala: Masalah dirasakan dan segera di tangani : 2

1

2/2 x 1 = 1
Masalah sudah di rasakan dan perlu penanganan segera untuk meningkatkan status gizi An R
Total :
1+2+1+1 = 5

Masalah : Defisiensi pengetauan (pemenuhan gizi pada balita) pada keluarga Bpk Rs khususnya An R
Kriteria
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
Sifat masalah
Skala :
Aktual : 3

1

3/3 x 1 = 1


Masalah kurang pengetahuan dalam pemenuhan nutrisi untuk An R harus segera diberikan penyuluhan untuk mengolah makanan yang variatif
Kemungkinan masalah untuk dirubah
skala:
Mudah : 2

2

2/2 x 2 = 2
Kurang pengetahuan dapat di ubah dengan pemberian informasi dan pendidikan kesehatan yang berlanjut
Potensi masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi : 3

1

3/3 x 1 = 1
Kurang pengetahuan keluarga tentang mengolah makanan dapat segera di cegah untuk membantu pemenuhan gizi secara tepat
Menonjolkan masalah
Skala: Masalah dirasakan dan segera di tangani : 2

1

2/2 x 1 = 1
Masalah sudah di rasakan dan perlu penanganan segera untuk meningkatkan status gizi An R
Total :
1+2+1+1 = 5


INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
EVALUASI
INTERVENSI
TUM
TUK
KRITERIA
STANDAR
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp Rs  kususnya anak R (4 tahun)






































Setelah dilakukan pertemuan selama 5 kali, diharapkan keluarga Bp Rs mampu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan masalah GIZI































Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 60 menit, keluarga mampu mengenal masalah tentang ketidak seimbangan nutrisi pada anak R dan mampu merawat anak R dengan kriteria:
a.    keluarga mampu menyebutkan ketidak seimbangan nutrisi
b.   ibu mampu memberikan nutrisi yang tepat untuk anak seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air

c.    Ibu dapat memberikan makanan mengandung zat besi seperti sayur dan buah
d.   Ibu mampu melakukan hal yang dapat membuat BB anak meningkat, seperti memberi makanan yang bergizi.
Respon verbal
a.    Ketidakseimbangan nutrisi merupakan keadaan tidak cukupnya asupan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
b.Pemilihan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
c. Pemberian zat besi untuk meningkatkan pertumbuhan tulang dan kekuatan pada tulang.



d.BB anak sesuai usia dan sesui dengan pertumbuhan.
1. berikan pendidikan kesehatan tentang ketidak seimbangan nutrisi
2. jelaskan kepada orang tua tentang pilihan makanan yang diperlukan oleh anak
3.  jelaskan pada orang tua untuk memonitor catatan pemasukan nutrisi dan kalori




4. anjurkan keluarga untuk meningkatkan BB anak yang tepat








IMPLEMENTASI
No
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp Rs  kususnya anak R (4 tahun)

Memberikan penjelasan pada keluarga Bp. Rs tentang ketidakseimbangan nutrisi dan mengajarkan cara menyajikan, memilih makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi   anak R
S:
keluarga mengatakan mengerti tentang ketidakseimbangan nutrisi
O:
kelurga terlihat kooperatif dalam pemberian materi tentang kebutuhan nutrisi.
A:
tindakan keperawatan keluarga tercapai sebagian
P:
lanjutkan intervensi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar